kabarin.co – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyatakan, pidato calon presiden Prabowo Subianto soal ‘tampang Boyolali’ bukan untuk melecehkan masyarakat di sana.
“Pak Prabowo keseluruhan dalam pidato di Boyolali itu, dalam pidato itu saya tidak menangkap sedikitpun ucapan itu dimaksudkan untuk melecehkan orang Boyolali,” kata Muzani di Makam Mbah Priuk, Jakarta, Minggu, 4 November 2018.
Gerindra Sebut Pidato ‘Tampang Boyolali’ Bukan Pelecehan
Muzani menerangkan, konteks pidato Prabowo hanya ingin memperlihatkan masyarakat Boyolali ‘terasing’ dari gedung dan mal mewah di kota besar. Justru masyarakat jarang menikmati gedung tersebut.
“Sebagai bentuk keakraban lantas Pak Prabowo ngomong saudara juga jarang ke sana, tampang-tampang kayak saudara itu. Itu sebenarnya ungkapan keakraban oleh seorang yang sedang berpidato kepada audiensnya, untuk menunjukkan bahwa semangat tentang apa yang diucapkannya ada keterasingan antara gedung dan hotel dengan orang di sekitarnya. Itu sesuatu yang asing,” kata Muzani.
Menurutnya orasi Prabowo biasa saja. Justru untuk mengangkat moral masyarakat yang kurang mendapatkan perhatian. “Kita adalah selama ini orang yang kurang mendapatkan perhatian,” kata Muzani. (epr/viv)
Baca Juga:
Protes Candaan Prabowo Soal ‘Tampang Boyolali’, Ribuan Warga Boyolali Turun ke Jalan
Prabowo Dilaporkan ke Polisi Terkait Video ‘Tampang Boyolali’
PKS Ogah Ketemu Gerindra Jika Tetap Bersikeras Calonkan M Taufik Jadi Wagub DKI
Gerindra akan Ingatkan Novel Bamukmin soal Pidato Masuk Surga