Kaum Disabilitas Jangan Diberi Stempel Negatif

kabarin.co – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati menyayangkan penggunaan kata ‘buta’ dan ‘budek’ untuk mengambarkan ketidakmampuan masyarakat menangkap informasi. Pengunaan dua kata tersebut dikhawatirkan dapat melukai perasaan penyandang disabilitas.

“Sangat disayangkan narasi kiasan “tuli” dan “budek” untuk mendeskripsikan hal yang negatif. Patut diingat pengunaannya dapat menciderai rasa hormat kita kepada penyandang disabilitas,” kata Rahayu di Jakarta, Minggu (11/11).

Kaum Disabilitas Jangan Diberi Stempel Negatif

Politisi yang akrab dipanggil Sara  menghimbau semua pihak menghindari kata- kata kiasan yang menjurus ke disabilitas manusia. Disabilitas, kata dia, tidak bisa menjadi tolak ukur kemampuan intelengensi seseorang dalam menangkap informasi.

Baca Juga :  Dituding Terlibat Cuci Uang Lewat Century, SBY: Kita Kejar ke Ujung Dunia Mana pun

“Saya mengingatkan kita telah memiliki UU Disabilitas, sebuah langkah maju memberi perlindungan kepada penyandang disabilitas. Jangan kita mundur ke belakang hanya karena kepentingan politik,” ujarnya.

Sara sebaliknya berharap pemerintah menindaklanjuti dukungan terhadap UU tersebut dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah sebagai turunan hukum.