Agum Gumelar Ungkap SBY Ikut Teken Pemecatan Prabowo

kabarin.co – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar mengungkapkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut tanda tangan pemecatan Prabowo Subianto di tahun 1998 dari karier militer lantaran tuduhan penculikan aktivis. SBY pernah menjadi salah satu petinggi TNI yang tergabung dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Hal tersebut diungkapkan oleh Agum dalam diskusi yang diabadikan dalam video dan diposting di akun Facebook KataKita. Dalam video itu, Agum mengakui bahwa Prabowo sudah terbukti melakukan pelanggaran HAM berat sehingga dipecat dari satuan militer.

banner 728x90

Agum Gumelar Ungkap SBY Ikut Teken Pemecatan Prabowo

Saat itu, Pada 14 Juli 1998, Panglima ABRI membentuk sebuah Dewan Kehormatan Perwira yang diketuai oleh Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo dan dianggotai oleh enam orang letnan jenderal: Fachrul Razi (wakil ketua), Djamari Chaniago (sekretaris), Arie J. Kumaat, Agum Gumelar, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Yusuf Kartanegara.

“DKP memeriksa Prabowo Subianto. Diperiksalah. Dari hasil pemeriksaan terdapat fakta atau bukti bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat,” kata Agum seperti dikutip Suara.com, Senin (11/3/2019).

Agum pun merasa bingung dengan SBY yang justru mendukung Prabowo. Padahal SBY mengetahui secara langsung bagaimana sepak terjang Prabowo saat menjadi Komandan Jenderal Kopassus hingga akhirnya dipecat.

“Tanda tangan semua, Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan yang walaupun saat ini saya heran ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah mendukung. Nah itu, nggak punya prinsip itu orang,” ungkap Agum.

Dalam video tersebut, Agum yang memakai kemeja berwarna putih dan duduk di hadapan sejumlah audiens menjelaskan, sejarah kelam mengenai pelanggaran HAM berat tidak bisa dihapus begitu saja. Bahkan, sejumlah negara asing mulai dari Amerika, Inggris, hingga Australia pun menyatakan untuk menolak Prabowo, Prabowo disebut tidak bisa masuk ke negara-negara itu.

“Itu fakta yang tak bisa dihapus. Siapa yng bisa menghapus ini. Sampai sekarang Amerika, Inggris, Australia, no for Prabowo. Tidak bisa masuk ke negara itu,” tutur Agum. (epr/scm)

Baca Juga:

Agum Gumelar Peringatkan, Sangat Mungkin Sanksi FIFA Turun Lagi!

SBY: Tolong Kami Jangan Diganggu

Buka Suara soal ‘Janji Kampanye’, SBY Minta Gerindra Tak ‘Sembrono’

Wiranto Tantang Kivlan Zein & Prabowo Sumpah Pocong soal Dalang Kerusuhan 1998

banner 728x90