Dia mengajak pendukungnya yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari partai koalisi, ulama, relawan, tokoh agama, milenial, emak-emak dan bapak-bapak militan untuk bersyukur kepada Tuhan.
Selain itu, Prabowo juga berpesan agar kemenangan itu tak menjadikan mereka jumawa. Dia berujar inilah saatnya mempererat persaudaraan. Prabowo juga berujar akan menyambung hubungan dengan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
“Seperti yang dikatakan oleh Pak Jokowi, agar rantai yang putus segera disambung kembali. Sehingga tentu, saya dan Saudara Sandiaga Uno akan tetap bersahabat dengan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin dan semua jajaran 01,” kata Prabowo.
Tapi sepanjang deklarasi, Sandiaga hanya diam. Pandangan matanya tertuju pada kertas pidato yang dipegang Prabowo. Mengenakan kaos biru, Sandiaga tak terlihat senyum sama sekali.
Rambut Sandiaga yang biasanya disisir rapi, juga tampak dibiarkan berantakan. Pada deklarasi sebelumnya Sandiaga tidak hadir dikabarkan lantaran sakit cegukan. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu hanya membuka mulutnya untuk mengucapkan kalimat takbir “Allahu Akbar” dan “merdeka” yang dikomandoi Prabowo.