Listrik Padam Berjam-jam, Menteri BUMN dan Direksi PLN Didesak Mundur

Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/10). DPR menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada lima BUMN senilai Rp3 triliun sehingga membuat nilai PNM tahun 2016 kepada 23 BUMN menjadi Rp34,318 triliun. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/15.

Namun, kata Ujang, budaya malu di diri para pejabat negara di Indonesia sangat rendah. Berbeda dengan di negara lain. Di Korea Selatan misalnya, disaat negara tersebut mengalami padam listrik di sebagian wilayahnya, menteri yang punya otoritas mengurusi energi listrik langsung mundur. Pun, di Taiwan, saat mengalami peristiwa serupa seperti yang terjadi di Indonesia saat ini, menteri yang bertanggungjawab atas pengelolaan listrik di negara tersebut langsung menyatakan mundur. Harusnya, di Indonesia juga begitu.

Baca Juga :  Saksi Sebut Nama Danhil Anzar dan Fadli Zon di Sidang Ratna Sarumpaet

“Tapi inilah bedanya di Indonesia dengan negara lain yang tadi di. Di kita pejabat-pejabat tidak memiliki budaya malu. Jika gagal harusnya malu. Lalu mundur atau mengundurkan diri. Di kita jika ada kegagalan dalam tugas. Termasuk persoalan di PLN,” katanya.

Ujang yakin, dalam kasus matinya listrik PLN yang melanda sebagian wilayah Pulau Jawa, pasti para pejabat akan mencari kambing hitam. Di Indonesia, jangankan hanya gagal dalam mengurus PLN, yang sudah disebut dan divonis korupsi pun tak mau mundur.