kabarin.co – Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Ucok Sky Khadafi mengatakan konten negatif seperti radikalisme dan separatisme di media sosial harus dikurangi atau diminimalisir karena efeknya yang luar biasa terhadap dunia nyata.
Ucok mengatakan itu melihat kondisi media sosial saat ini yang kerap menjadi ajang provokasi sehingga muncul kerusuhan seperti yang terjadi di Papua. Diketahui salah satu pemicu kerusuhan adalah kabar hoaks yang beredar di medsos berupaya mengadu domba untuk bikin kekacauan.
Hentikan Konten Pemicu Konflik dan Rusuh di Medsos
“Misalnya konten radikal, hasutan, konten separatis, konten adu domba, ujaran kebencian, rasis dan sebagainya. Itu bagaimana caranya harus dikurangi,” kata Ucok dalam diskusi Kongkow Politik Menolak RUU KKS di Jakarta, Senin (19 Agustus 2019).
Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata Ucok, belum bekerja maksimal dalam mengurangi konten tersebut dan lebih cenderung menggunakan pembatasan akses atau blokir.
Aktivis 98, Joshua Napitupulu, menyoroti dua pemberitaan di medsos yang tengah marak. Pertama terkait Ustadz Abdul Somad dan kedua terkait kerusuhan di Papua. Menurut dia, kabar positif yang beredar di dunia maya jumlahnya tidak sebanding dengan kabar negatif.