Ma’ruf menduga video yang viral itu telah ada sejak masa kampanye Pilpres 2019. Saat itu diakui Ma’ruf banyak konten di media sosial yang menjelekkan dirinya maupun Presiden Joko Widodo.
“Berlebihan itu tidak baik. Kalau bagi saya itu memang harus memaafkan, karena bagaimana yah, [Ja’far] di-pressed (ditekan). Ya kebablasan saya kira itu,” ujar Ma’ruf di kantor wapres, Jakarta, Rabu (4/12).
Ma’ruf, yang juga menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia nonaktif ini, mengaku tak berniat melaporkan Shodiq ke polisi. Ia berharap Ja’far mau memperbaiki isi ceramahnya agar tak berisi soal kebencian.
“Tentu tidak [melaporkan]. Mudah-mudahan dia menyadari dan mengubah narasinya, jangan narasi permusuhan, kebencian. Itu tidak baik, semoga tidak diulangi lagilah seperti itu,” katanya. (epr/cnn)
Baca Juga:
Ma’ruf Amin Sebut Jokowi Siapkan Menteri dari Kalangan Muda