kabarin.co – Akibat penyebaran Virus Corona baru di Wuhan, China, memberikan dampak nyata bagi perekonomian. Sektor transportasi tentunya terdampak akibat adanya lockdown kota, bidang ritel pun harus menghadapi fakta sepinya perayaan Imlek tahun ini.
Terutama untuk yang terdampak tentunya sektor pangan. Kondisi kota yang mengalami lockdown dan situasi Imlek membuat banyak toko memutuskan tutup. Pengeluaran untuk membeli beras pun naik.
WNI di China Cemas, Harga Beras Melonjak Akibat Wabah Virus Corona
“Biasanya beli beras itu 40 yuan (Rp 78 ribu) itu bisa jadi 60 yuan (Rp 117 ribu). “Harga beras lumayan tinggi naiknya,” ujar Ketua PPI Tiongkok Cabang Wuhan, Nur Mussyafak, kepada, Sabtu (25/1/2020).
Dilansir dari liputan6.com mahasiswi lain di Wuhan, Siti Mawaddah, mengisahkan bahwa pemerintah China memang terus menyetok makanan di supermarket, tetapi itu pun cepat habis karena populasi Wuhan yang juga banyak. Pilihan makanannya pun terbatas dan harganya naik.
“Semua stok makanan kayak buah-buahan dan sayur-sayuran semua naik dua kali lipat. Biasanya sayuran kentang itu dua yuan, tapi karena kejadian pengaruh virus ini dan juga memperingati hari Imlek jadi harga-harga sembako itu naiknya dua kali lipat,” ujar Siti.