Dia juga kerap menggelar kampanye yang dihadiri banyak orang tanpa memerhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi. Trump melakukan kampanye secara jor-joran.
Trump pernah mengunjungi tiga negara bagian dalam satu hari, Michigan, Wisconsin, dan Las Vegas. Sebaliknya, Biden mengadopsi jadwal kampanye yang tidak terlalu hiruk pikuk.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Biden bukan tanpa cacat selama hampir 50 tahun menjabat di kantor publik.
Dan mengurangi jadwal kampanye bisa menjadi upaya untuk meminimalisir kesalahan, termasuk kesalahan bicara.
3. Siapapun asal bukan Trump
Pesan kemenangan Biden hanyalah bahwa dia bukan Trump, tulis reporter BBC Amerika Utara Anthony Zurcher.
“Biden mempertaruhkan keuntungan politiknya pada anggapan bahwa Trump terlalu polarisasi dan terlalu menghasut, dan yang diinginkan rakyat Amerika adalah kepemimpinan yang lebih tenang dan kokoh,” tulisnya.
Sementara itu, komentator politik senior CNN David Axelrod mengatakan kelakar Trump selama menjabat membuat banyak pihak bertekad mengakhiri pemerintahannya yang penuh badai dan memecah belah.