Ingin Ubah Slogan, Yaqut Klaim Kemenag Hanya Hadiah untuk NU

“Saya bantah. Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU,” ujarnya dengan percaya diri.

Secara historis, menurut Yaqut, bahwa Kemenag muncul karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Tujuh kata itu, adalah “Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya.”

Dikatakan Yaqut, tokoh-tokoh NU masa itu memiliki peran penting sebagai juru damai usai tujuh kata itu dihapus. Adapun yang usulkan jadi juru damai saat pencoretan tersebut, disebut Yaqut bernama Wahab Chasbullah.

Baca Juga :  Lazis Darul Hikmah Pasbar Salurkan Donasi Kebakaran Rp7 Juta lebih Ke Ponpes Safinatun Najah

“Nah, wajar kalau kita mibta Dirjen Pesantren dan kita banyak afirmasi pesantren dan santri jamiyah NU. Saya kira rasa wajar saja. Tak ada yang salah,” ujarnya.

Sebut Yaqut, ada pihak yang memprotes pernyataannya itu. Sebab di Kemenag turut melakukan afirmasi bagi banyak agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha hingga Konghucu. Atas hal itu, Yaqut menegaskan NU melindungi semuanya.

Baca Juga :  Cegah Virus Corona, Semua Sekolah di DKI Ditutup Selama 2 Minggu

Menurutnya, saat ini Kemenag telah menjadi kementerian semua agama, bukan berarti menghilangkan ke-NU-annya. Tapi justru dimaksudkan NU terkenal dan moderat, sehingga baginya tidak ada yang salah.