Gelombang Keempat Covid-19 Hantam Jerman

TOPSHOT - This handout illustration image obtained February 3, 2020, courtesy of the Centers for Disease Control and Prevention, and created at the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), reveals ultrastructural morphology exhibited by coronaviruses. - Note the spikes that adorn the outer surface of the virus, which impart the look of a corona surrounding the virion, when viewed electron microscopically. A novel coronavirus virus was identified as the cause of an outbreak of respiratory illness first detected in Wuhan, China in 2019. (Photo by Alissa ECKERT / Centers for Disease Control and Prevention / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO /CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT " - NO MARKETING - NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS

Kabarin.co, Berlin-Jerman tengah dihamtam gelombang keempat Covid-19. Pemerintah setempat meminta warga kembali melakukan suntikan vaksin Covid-19 dilakukan lagi (booster).

Hal itu diumumkan Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Jumat (5/11/2021) setelah pertemuan puncak dua hari di Bavaria dengan menteri kesehatan dari 16 negara bagian Jerman.

Spahn mengatakan situasi Covid-19 di Jerman memasuki periode sangat sulit. Institut Robert Koch di negara itu melaporkan rekor 37.120 kasus harian baru pada hari Jumat dan rekor tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor yang ditetapkan hari sebelumnya.

Baca Juga :  Pangkostrad Menutup Latihan Standarisasi Prajurit Kostrad V TA. 2018

Insiden virus korona tujuh hari di Jerman sekarang mencapai 169,9 kasus per 100.000 orang, naik dari 154,5 pada Kamis.

Spahn mengatakan, beberapa pemimpin negara bagian Jerman telah memperingatkan kemungkinan penguncian baru wilayah (<span;>lockdown<span;>) jika tindakan mendesak tidak diambil.

“Lonjakan di Jerman bagian dari peningkatan kasus Covid-19 dan kematian di Eropa yang menjadikan kawasan itu sebagai pusat pandemi baru,” ungkap Hans Kluge, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Regional Eropa, Kamis (4/11/2021).