Survei Indikator Politik Indonesia: Kepercayaan Kepada Polri Naik Jadi 80,2 Persen

Kabarin.co, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo berdampak positif.

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu, memimpin Korps Bhayangkara sejak 27 Januari 2021 menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis.

banner 728x90

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI), kepercayaan masyarakat terhadap Polri dinilai semakin meningkat menjadi 80,2 persen.

Angka ini disebut tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik terhadap Korps Bhayangkara dalam satu dekade terakhir, yang selama ini di bawah 80 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai kehadiran Kapolri Listyo Sigit memberikan angin segar di tubuh Polri.

Penilaian ini, kata Burhanuddin, ditandai dengan melesatnya kepercayaan publik terhadap Polri. Meningkat menjadi 80,2 persen.

“Angka ini tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik dalam 10 tahun terakhir,” kata Burhanuddin, diterima Kabarin.co, Senin (6/12).

Menurutnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hingga 80,2 persen ini, telah mengalahkan lembaga penegak hukum lainnnya.

Pasalnya, sejak 2014-2018, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum selalu menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) posisi pertama.

Setelahnya, sebut Burhanuddin, kepercayaan terhadap KPK terus menurun hingga berhimpitan dengan kepercayaan terhadap polisi pada survei 2019 dan 2020.

“Trus terhadap polisi akhirnya menyalip KPK dengan selisih jauh sejak survei terakhir November 2021,” terangnya.

Diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 2-6 November 2021. Jumlah responden mencapai 2.020 orang.

Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut grafik survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri dari tahun 2014 hingga 2021, berdasarkan data Indikator Politik Indonesia.

Tahun 2014 sebesar 57,5%, 2015 sebesar 68,6%, 2016 sebesar 73,2%, 2017 sebesar 76,5%, 2018 sebesar 79,8%, 2019 sebesar 80%, 2020 sebesar 72%, dan 2021 80,2%. (*)

banner 728x90