Ia juga menginstruksikan, tidak hanya daerah yang melakukan inovasi saja yang diumumkan, tetapi juga bagi daerah yang tidak bisa dinilai atau tidak melakukan inovasi. Tujuannya, agar publik tahu dan daerahnya bisa berbenah dan termotivasi untuk berinovasi.
Dikatakan Tito, tim penilai IGA 2021 ini melibatkan kementerian dan lembaga, seperti Kemenkeu RI, Bappenas RI, akademisi dari UI, NGO dan media.
“Penilaianya lebih objektif dan menjadi kebanggaan bagi daerah karena bukan karena alasan titipan,” sambungnya.
Mendagri juga mengungkapkan, Indonesia menuju negara dominan pada tahun 2050, seperti bonus demografi, SDA melimpah, dan memiliki wilayah yang luas kelima di dunia. Ketiga faktor itu bisa didongkrak pemerintahan pusat untul menjalankan pemerintahan yang efektif bersama kepala daerah.
“Lalu 70 ribu desa bergerak menjadi pusat ekonomi baru, menyediakan lapangan kerja baru, sehingga muncul sentra ekonomi baru. Inilah yang akan membawa Indonesia bergerak maju,” harapnya.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar menyatakan Pemko Pariaman sangat termotivasi dengan penghargaan ini. Apalagi, Kota Pariaman juga memiliki keterbatasan, sehingga terpacu untuk lebih kreatif dan berupaya mencari solusi untuk kesejahteraan masyarakat.