“Kita harus hadir sebagai kader kader nasionalis yang berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Supaya rasa nasionalisme bisa terjaga dari Sabang sampai Merauke, dengan harapan jalinan persatuan yang telah dibangun dengan kuat, tak mudah terpecah belah,” ucapnya.
Pandu juga beranggapan, pemikiran nasionalisme kemanusiaan yang dicetuskan oleh founding father Tanah Air Soekarno dalam bingkai ideologi Pancasila perlu diterapkan.
Apalagi tantangan pancasila kedepan adalah menghadapi ideologi liberalisme sangatlah berat. Bahkan belakangan ini, liberalisme menggerus ideologi nasionalisme yang membuat bangsa Indonesia kehilangan kultur budaya sendiri.
Ideologi liberalisme telah membuat penggunaan teknologi menjadi tak terkendali. Apalagi di zaman 4.0 dan 5.0 yang sangat erat kaitannya dengan dunia digital, Banyak berita hoax beredar sehingga masyarakat menjadi terprovokasi.
Di era globalisasi yang menganut kebebasan ini pun, sikap toleransi dalam keberagaman menjadi terabaikan. Seperti banyak kaum minoritas belum mendapatkan hak nya dengan baik. Padahal dalam UU Dasar sudah menjamin bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berpikir.