Sementara itu, Bundo Kanduang Puti Reno Raudha Thaib mengatakan, sebagai tonggak pelestarian adat dan budaya, perempuan terlebih dulu harus lebiu mendidik dan memahami dirinya sendiri memahami agama Islam dan adat istiadat.
“Pendidikan Islam dan adat budaya Minangkabau harus berjalan serentak, melibatkan Bundo Kanduang dan ninik mamak serta kemenakan,” ujarnya.
Untuk itu perempuan juga harus jadi motor penggerak dalam mendidik dan membina anak kemenakan dalam keluarga, kaum dan masyarakat.
“Perempuan juga harus menjaga citranya sebagai perempuan yang beradat dan beragama,” tuturnya.
Katanya, seorang Bundo Kanduang harus paham bahwa perempuan, menjadi orang pertama yang aktif dan berinisiatif ke arah yang benar dalam pendidikan dan pembinaan anak kemenakannya. Menekankan kepada diri sendiri bahwa perempuan menjadi motor penggerak dalam mendidik dan membina anak kemenakan dalam keluarga, kaumnya, nagarinya dan masyarakatnya.
“Perempuan harus menjaga citranya sebagai perempuan yang beradat dan beragama,” katanya