Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai perempuan harus mampu menjadi panutan, rujukan roll model bagi anak kemenakan dan semua orang Minangkabau yang di ranah maupun di rantau, kini maupun yang akan datang.
Ia menegaskan bahwa perempuan Minangkabau harus dari sekarang memulai langkah-langkah yang jelas, berani dan positif.
“Perempuan Minangkabau harus secara sadar melihat tatanan adat dan budaya Minangkabau dengan kacamata Minangkabau, bukan dengan teori-teori atau patron yang datang dari luar adat dan budayanya dan dari luar ajaran agama islam yang dianutnya,” jelasnya.
Tambahnya, perempuan harus dapat melihat nilai-nilai adat, budaya dan ajaran agamanya secara benar kemudian menjalankannya mulai dari dirinya sendiri, keluarga batihnya, seterusnya keluarga kaum dan masyarakatnya.
Tidak hanya itu, perempuan Minangkabau juga harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan konsumtif dan menggantinya dengan kerja keras dan efisien. Pandai menyaring dan menapis pemikiran-pemikiran asing yang masuk melalui berbagai saluran dan media.