Ketua Badan Anggaran DPR RI ini kemudian membeberkan kondisi dunia yang tidak stabil karena pandemi dan konflik negara yang terjadi. Pandemi dan perang negara menjadi alasan.
“Dulu apa sih problematiknya sekarang apa kan beda, pandemi, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi tiba-tiba ada perang padahal rantai pasok global belum sempurna goyang semua negara,” ujarnya.
Hal itu, menurut Said, berbeda dengan kenaikan harga BBM di era SBY. Menurut Said, saat itu tidak ada persoalan geopolitik hingga berdampak pada harga BBM naik.
“Ketika itu ada persoalan subcrime di Amerika ada apa masalah internasional itu? Ini kan stuck semuanya, Saudi sudah diteriakin Amerika tetep aja belum nyiram-nyiram pasar,” ujarnya.
Said lantas mengajak publik mempelajari fakta yang ada. Menurutnya, setiap kebijakan diambil berdasarkan fakta yang ada saat ini. “Mari fakta demi fakta kita pelajari bersama kemudian kita ambil kebijakan bedanya gimana,” ujarnya.
Puan Dengar Aspirasi
Terkait massa buruh menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, Puan Maharani memastikan lembaga parlemen mendengar aspirasi masyarakat. Puan menyebut DPR akan menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah.