Ini tentu memberikan pukulan yang telak bagi para pedagang. Hal ini disampaikan juga oleh sesepuh pedagang di pasar tersebut, H. Anwar dan juga H. Akmal, yang sudah berjualan dipasar tersebut mulai dari tahun 70 an. Saat ini menurut mereka, daya beli masyarakat sangat berkurang sekali.
Pasar sepi dan jual-beli menurun drastis. Sementara kewajiban yang harus mereka keluarkan tetap dan cenderung naik. Untuk itu mereka mengharapkan kebijakan dari pengelola pasar perumnas klender, yang dalam hal ini dikelola oleh Pasar Jaya, BUMD DKI untuk bisa membantu mereka.
Berikutnya dalam sambutannya Bang Levi mengharapkan Pemprov DKI bisa turun tangan mengatasi permasalahan ini dan bisa memberikan solusi kepada mereka para pedagang di pasar perumnas klender untuk menstrukturisasi pembayaran kewajiban tunggakan selama ini menjadi cicilan ringan sewa kios di pasar tersebut.
BUMD itu tidak selamanya mencari keuntungan tapi adakalanya disaat kondisi masyarakat lagi susah, BUMD harus ikut membantu meringankan beban kesusahan masyarakat. “Berikanlah mereka kelonggaran waktu untuk bisa terus berdagang tanpa harus dieksekusi dengan cara penyegelan maupun penutupan kios mereka secara paksa”. Ujar Bang Levi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat.