Kabrin.co – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi ekonomi global semakin bergejolak dan ancaman resesi. Kombinasi inflasi yang tinggi dan pengetatan likuiditas semakin memojokkan ekonomi banyak negara menuju pelemahan.
Sri Mulyani mengatakan penurunan proyeksi ekonomi terjadi di semua negara baik negara maju maupun negara berkembang. Negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, China dan Zona Eropa diprediksi menjadi yang sulit terhindar dari resesi.
“AS menurun tajam di 2022 dan 2023 bahkan sekarang kata-kata resesi bukan tidak mungkin di AS. Eropa yang disebutkan 2022 masih 3,1% dengan terus-menerus terbentur oleh kenaikan harga yang tinggi dan memaksa bank sentral menaikkan suku bunga secara agresif, juga bahkan diperkirakan 2022-2023 kemungkinan terjadi resesi,” kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/2022).
Soal resesi China memang sedang tidak menghadapi masalah inflasi yang tinggi seperti AS dan Inggris. Ada masalah lain yang dialami yakni karena kebijakan lockdown zero COVID-19 hingga sektor properti yang menjadi sumber terbesar negara itu sedang sekarat-sekaratnya.