“Nah itu memang yang terjadi, artinya ke tempat pengungsian juga banyak yang masuk, sehingga mengatasnamakan relawan dan sebagaimana dihadang, diambil. Untuk mencegah itu, makanya saya jelaskan dibuat alur distribusi logistik yang bisa lebih tertib, dan teratur, daripada bawa logistik sendiri ke atas, belum tentu diterima dengan baik, lebih baik pul-kan di posko,” ujar Suharyanto dalam sesi tanya jawab Konpers BNPB, Rabu (23/11/2022).
Adapun alur distribusi logistik yang dimaksud adalah pertama-tama pagi hari Camat harus mengajukan kebutuhan di tiap kecamatan. Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB Dinas Perhubungan Provinsi Jabar kabupaten Cianjur bersama TNI, Polri, BNPB, dan BPBD akan menyiapkan truk untuk membagi logistik ke kecamatan.
Jika logistik sudah sampai di kecamatan, para kepala desa dibantu Babinsa dan Babinkamtibmas segera mendistribusikan ke titik-titik pengungsian. Dia menjamin tidak akan ada lagi pengungsian yang tidak kebagian.
“Yang desanya Rancagoong, cari ke kepala desa Rancagoong. Kemarin sistem (alur distribusi logistik) ini belum berjalan saya akui, masih hajar ke mana-mana, nah mulai besok, tadi sudah mulai, diharapkan sudah tertib lagi dan sistematis,” ucap Suharyanto.