Andre mengungkapkan utilitas sejumlah pabrik SIG seperti Semen Tonasa, Semen Gresik, dan Semen Padang hanya 40%. Sementara di waktu bersamaan, utilitas pabrik ex Holcim yang kini bernama Solusi Bangun Indonesia (SBI) hampir mencapai 100%.
Andre merinci dari lima pabrik yang dimiliki Semen Padang hanya dua yang aktif. Semen Gresik, dari empat pabrik hanya dua yang beroperasi, dan pabrik di Rembang stop produksi. Semen Tonasa dari empat pabrik hanya dua beroperasi.
“Bahkan anehnya, di Riau itu Pak, Semen Padang itu jaraknya sangat dekat dengan Riau. Kami punya packing plant di Riau. Kami punya finishmill di Riau. Tapi di Riau itu bukan barang Semen Padang yang dijual. Adanya barang dynamic Holcim dari Narogong,” beber Andre.
Mewakili aspirasi ribuan karyawan PT Semen Padang, Andre yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini meminta Menteri Erick Thohir segera mengevaluasi secara menyeluruh Direktorat Pemasaran Semen Indonesia.
“Mewakili konstituen saya, mewakili ribuan karyawan Semen Padang yang menonton secara live rapat ini, saya minta Pak Menteri evaluasi Direktorat Pemasaran Semen Indonesia. Karena market share turun. Yang digembar-gemborkan manajemen Semen Indonesia ini hanya EBITDA. EBITDA ya untuk laporan kepada Pak Menteri supaya dapat tantiem. Tapi bagaimana nasib perusahaan ke depan harus dipikirkan. Karena direksi itu umurnya tidak panjang. Jangan sampai pabrik Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik itu jadi besi tua,” ujar Andre.(pp)