Kabarin.co – Seorang buruh bangunan asal Desa Kramatmulya, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengurungkan niat untuk berangkat haji. Dia merasa tidak mampu menambah biaya haji yang naik seperti yang ditetapkan pemerintah. Dia mengungkapkan, upah yang dia dapat dari keringatnya sebagai buruh bangunan tidak cukup.
Dia juga sedih lantaran usahanya nabung haji sejak tahun 2013 kandas. Rahman tidak menyangka biaya haji mengalami kenaikan. Pria yang berusia 71 tahun ini merasa keberatan terhadap kebijakan pemerintah yang menaikan biaya haji menjadi hampir Rp 50 juta.
“Bagi kami yang hanya seorang buruh ya keberatan. Saya dapat upah belum tentu. Kadang dapat kerja, kadang tidak ada. Tidak tahu bisa melanjutkan pelunasan atau tidak. Sementara ditunda dululah,” kata Rahman saat ditemui di rumahnya, Kamis (16/2/2023). Rahman menceritakan, dirinya pertama kali menabung pada tahun 2013 lalu dan direncanakan berangkat pada tahun 2022. Dia ingin melunasi tabungannya pada tahun 2021 lalu, namun tidak jadi, karena pemerintah menutup keberangkatan haji karena Covid-19.