Kabarin.co – MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati layak bak kebakaran jenggot oleh kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (20 tahun) terhadap D (17), Senin (20/2/2023). Kasus ini berbuntut panjang, merembet ke masalah integritas dan kepercayaan publik terhadap kementerian yang dipimpin Sri Mulyani. Mau apa dikata, ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, adalah pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan ketika penganiayaan itu terjadi.
Mau tidak marah seperti apa, mobil yang dipakai Mario saat penganiayaan itu adalah mobil mewah yang tak terdaftar di Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ayahnya, belum bayar pajak kendaraan bermotor pula.
Sri Mulyani layak murka karena dialah salah satu yang memulai program remunerasi aparatur sipil negara (ASN). Kementerian Keuangan adalah pilot project dan yang sudah bertahun-tahun menjalankan program remunerasi ASN berbasis merit system. Tujuan remunerasi adalah memastikan ASN fokus ke pekerjaannya, tidak tergoda korupsi dan atau ambil kerjaan sampingan, karena remunerasinya sudah teramat layak.