Jika arus membanjiri jaringan listrik, hal ini juga dapat meledakkan trafo. Satu trafo yang rusak tidak akan menyebabkan banyak masalah. Tapi badai geomagnetik besar menuju Bumi mungkin akan memicu aurora hingga ke ekuator. Hal ini dapat menyebabkan beberapa trafo meledak sekaligus atau merobohkan seluruh jaringan.
“Memulai kembali jaringan bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan,” jelas Owens. “Kemudian Anda kehilangan pendingin, kehilangan daya ke rumah sakit, hal-hal menjadi sangat serius dengan sangat cepat,” sambungnya. Sejauh ini, badai Matahari terparah terjadi pada 1859. Karena dulu manusia tidak bergantung pada listrik, maka satu-satunya hal yang hancur adalah saluran telegraf. Aurora menjadi lebih besar dan terang Saat badai geomagnetik menabrak ionosfer, mereka dapat memicu aurora bersinar lebih besar dan terang. “Aurora oval yang berada di atas kutub utara dan selatan adalah hasil dari arus yang mengalir di atmosfer Bumi,” kata Owens. “Mereka hampir selalu ada, tetapi mereka menjadi jauh lebih kuat saat kita mengalami badai geomagnetik,” sambungnya. Pada Minggu (26/2/2023) malam, aurora sudah terlihat di Inggris selatan dan diperkirakan akan lebih banyak lagi terjadi pada beberapa hari mendatang.(pp)