Ketua Komite Medik RSLB, dr Ummu Atiah menjelaskan, bayi A masuk ke RS Labuang Baji setelah dirawat di RS Pertiwi. “Pasien memang datang sendiri walaupun sebelumnya sudah dirawat di RS lain (RS Pertiwi),” ujar Ummu Atiah.
Saat masuk ke RSLB, orangtua A, lanjut Ummu Atiah, membawa hasil rotgen dari rumah sakit sebelumnya. “Datang ke kita membawa hasil lab dan foto rotgen, di mana hasil foto rotgennya itu memang ada kecurigaan ada sumbatan pada bagian usus,” ujarnya. Selain itu, lanjut dia, kondisi hemoglobin A juga dalam kondisi rendah.
“Kondisi anak saat datang kesini HB-nya sangat rendah sekitar 7,8 kemudian kita cek disini menjadi 6, artinya HB nya terlalu rendah,” bebernya. Atas dasar itu, pihaknya pun berupaya untuk memulihkan kembali kondisi A. “Prosesnya memang kita memperbaiki kondisi korban dulu baru kemudian kita merencanakan untuk lakukan operasi emergency, tapi tidak serta merta harus kita lakukan kalau kondisi umumnya tidak merugikan,
” jelas Ummu Atiah Tidak hanya itu, upaya transfusi darah terhadap bayi malang itu disebut Atiah juga telah disiapkan. “Kita persiapkan transfusi dan segala macamnya dan kita pindahkan dari UGD masuk ke perawatan PICU ruang khusus perawatan untuk anak,” ungkap Atiah. “Namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya pada saat jam 5 lewat dinyatakan meninggal dunia,” tuturnya.(pp)