Namun demikian, Muhaimin menyebut Partai Demokrat punya ‘iman yang kuat’ untuk tetap berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Memang salah satu agenda saya adalah upaya mempengaruhi partai-partai termasuk rencana saya mempengaruhi Mas AHY, tapi setelah ketemu ternyata imannya kuat.
Karena imannya kuat ya saya harus hati-hati ngomongnya,” kata dia. Akan tetapi, ia menganggap bahwa peluang kerja sama antara PKB dan Demokrat masih terbuka karena kedua partai pernah duduk bersama di pemerintahan Presiden SBY. “Nanti kita tunggu saja. Moga-moga, sepulang saya dari sini (sikap Demokrat) goyah,” tuturnya.
Belum ada nama capres, tapi sudah bentuk pemenangan
Kendati sepakat memotori pembentukan koalisi besar, Golkar dan PKB belum menentukan siapa calon presiden yang akan mereka usung bersama. “Capres-cawapresnya masih dalam proses pembahasan,” kata Airlangga. Airlangga menyatakan, partai-partai politik masih fokus pada proses pendaftaran bakal calon anggota legislatif yang berakhir pada 14 Mei 2023. Namun, ia menyebutkan, penentuan nama capres dan cawapres akan dilakukan lebih cepat.