Menkeu Sebut 700 Miliar Digelontorkan Untuk PDN

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Sesneg)

Belakangan diketahui gangguan terjadi akibat adanya serangan siber ransomware.

Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan serangan ransomware tersebut berjenis Brain Cipher.

“Yang menyerang Indonesia merupakan virus terakhir,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi 1 DPR, Kamis 27 Juni 2024.

Dalam paparannya, Budi Arie menyebutkan serangan terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Surabaya dan di Batam.

Baca Juga :  Kemenkeu Wajibkan Bansos Bagi Masyarakat, Guna Mengatasi Dampak Kenaikan BBM

Ransomware merupakan jenis perangkat perusak yang mencegah pengguna mengakses sistem dengan mengunci layer dan file hingga tebusan dibayarkan.

“Betul para peretas ini meminta tebusan US$ 8 juta (Rp 131,8 miliar),” ujarnya.

Peretasan ini berdampak pada sistem layanan di 239 kementerian dan lembaga hingga layanan provinisi, kabupaten. dan kota.

Pada paparannya, Budi Arie mengatakan layanan yang sudah pulih adalah milik Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Baca Juga :  DJP Kemenkeu Sebut Tujuh Layanannya Sudah Bisa Pakai NIK

Layanan keimigrasian, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), layanan Sihalal Kementerian Agama dan layanan ASN Kota Kediri.