Cholil Nafis Kecam Dugaan Larangan Jilbab pada Petugas Paskibraka: Tidak Pancasilais!

Paskibraka
Hari ini Presiden Jokowi mengukuhkan 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kabarin.co, – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, Cholil Nafis, mengajukan protes keras terkait dugaan pelarangan penggunaan jilbab bagi petugas Paskibraka perempuan beragama Islam pada peringatan kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia tahun ini.

Menurut Cholil, dugaan pelarangan jilbab tersebut merupakan kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

banner 728x90

“Ini tidak Pancasilais. Bagaimanapun, Sila Ketuhanan yang Maha Esa menjamin hak setiap warga negara untuk melaksanakan ajaran agamanya,” ujar Cholil dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi MUI.

Cholil menegaskan bahwa jika larangan jilbab bagi Paskibraka Nasional benar-benar diberlakukan, kebijakan tersebut harus segera dicabut.

Dia juga menyarankan agar peserta Paskibraka perempuan yang dipaksa melepas jilbab lebih baik memilih untuk pulang.

“Jika tidak ada kebebasan dalam berjilbab, adik-adik yang berjilbab sebaiknya pulang saja daripada dipaksa membuka jilbabnya,” tambahnya.

Kabar dugaan larangan jilbab ini mencuat setelah beberapa foto yang menunjukkan anggota Paskibraka 2024 perempuan tanpa jilbab beredar di media sosial.

Hal ini kemudian menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.

Dilansir dari lamaan CNNIndonesia.com telah mencoba menghubungi anggota Dewan Pengarah BPIP, Amin Abdullah, dan Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, untuk mengonfirmasi kabar ini.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, keduanya belum memberikan tanggapan. (***)

banner 728x90