Bose Bose… Nehi Nehi… Sang Dosen Berjiwa Salesman

Bose 2201, produk perdana Bose.

Bagaimanapun –mungkin karena sifat orang India yang pandai bicara dan pandai meyakinkan orang– Bose cepat sekali mendapatkan investor-investor untuk memodali perusahaannya. Ia pun juga sangat pandai meyakinkan redaktur majalah-majalah audiophile untuk memberikan review positif untuk produk-produknya, diantaranya Norman Eisenburg, pimpinan redaksi majalan High Fidelity.

Toko Bose di Amerika Serikat (atas) dan Bose Car Audio (bawah).

Tak dapat dipungkiri bahwa produk-produk Bose terkenal kontroversial dan cenderung dibenci oleh kalangan audiophile. Berikut ini adalah cibiran-cibiran yang cukup sering dilontarkan oleh kaum audiophile terhadap produk Bose.

  • Bose adalah speaker yang suaranya tidak flat. Di kalangan audiophile, flat frequency response adalah suatu keharusan agar loudspeaker mereproduksi suara persis sesuai aslinya, sedangkan produk-produk Bose seakan tidak mempedulikan hal itu.
  • Suara Bose tidak asli. Dengan speaker Bose, semua suara dibuat megah dan spacious, padahal seharusnya tidak boleh demikian, karena suatu speaker harus jujur netral dan transparan apa adanya (hi-fidelity). Rekaman live dari gedung orkestra memang harus terdengar seperti di gedung orkestra, tetapi rekaman di studio tidak boleh terdengar seperti di gedung orkerstra. Suara yang direkam di ruangan sempit, saat dimainkan harus terdengar seolah berada di ruangan sempit juga, tidak boleh terdengar megah dan spacious.
  • Produk Bose harganya mahal, tetapi komponen-komponennya terkesan murahan. Maka wajarlah jika para audiophiles cenderung curiga dan sinis bahwa harga Bose yang mahal itu sama sekali bukan untuk membuat produk yang bagus, tapi untuk biaya iklan dan marketing supaya orang awam menyangka Bose bagus.

Bose Acoustimass, produk yang mungkin paling banyak mengundang cibiran dari para audiophiles.

Tapi mungkin “dosa” Bose yang terbesar adalah menutup-nutupi spesifikasi teknis produk-produknya. Setiap produk audio –baik loudspeaker maupun amplifier– memiliki karakteristik yang tertuang dalam spesifikasi teknis, dan produsen audio yang jujur selalu mempublikasikan spesifikasi teknis produk-produk mereka. Bahkan speaker multimedia murah meriah semacam Edifier pun selalu mempublikasikan spek teknis produk mereka. Maka, kebijakan perusahaan Bose untuk menyembunyikan spesifikasi teknis produk mereka pun dianggap sebagai ketidakjujuran oleh para audiophiles –dianggap sebagai upaya untuk menutup-nutupi segala kejelekan produk-produknya.

Baca Juga :  Langgar Prokes, Peringatan tak Digubris Pemilik, Satu Kafe Ditutup Sementara