Pasaman, Kabarin.co — Kabar gembira bagi para petani di Kabupaten Pasaman. Pemerintah Kabupaten Pasaman di bawah kepemimpinan Bupati Welly Suhery dan Wakil Bupati Parulian minggu depan akan segera meluncurkan Program Layanan Bajak Gratis, sebuah terobosan baru untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani, terutama bagi mereka yang tergolong masyarakat kurang mampu.
Launching perdana program unggulan tersebut akan digelar dalam waktu dekat di Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping, dengan menyasar 19 petani dari kelompok Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menurut Bupati Welly Suhery, program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam membantu petani miskin agar tetap bisa mengolah lahan pertanian mereka tanpa terbebani biaya tinggi.
“Kita tidak ingin ada petani gagal mengolah lahan karena kendala ekonomi. Banyak keluhan yang masuk soal biaya bajak. Karena itu, program ini disusun untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Welly, Rabu (5/11).
Lebih lanjut, Welly menegaskan bahwa peningkatan produksi pertanian dan kemandirian pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah ke depan.
“Kita ingin Pasaman menjadi lumbung pangan, tempat tumbuhnya petani tangguh, sejahtera, dan berdaulat. Ini langkah awal menuju cita-cita besar itu,” tambahnya.
Sasaran dan Mekanisme Program
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Prasetyo, menjelaskan bahwa sasaran utama program ini adalah kelompok petani miskin yang terdata dalam Desil I dan Desil II DTSEN, sesuai arahan pemerintah pusat dalam rangka pengentasan kemiskinan.
“Layanan bajak gratis ini bukan sekadar pembagian alat, tetapi membangun sistem layanan pertanian yang pro rakyat. Semua berbasis data DTSEN agar tepat sasaran,” tegas Prasetyo.
Pihak Dinas Pertanian juga menyiapkan aplikasi digital yang terkoneksi langsung dengan DTSEN. Melalui aplikasi ini, petani penerima manfaat nantinya bisa mendaftar dan memesan layanan bajak secara daring. Selain itu, pendaftaran juga bisa dilakukan melalui penanggung jawab di tingkat kecamatan dan nagari.
Untuk tahap awal, target layanan bajak gratis mencakup 2.800 hektare lahan sawah di 11 kecamatan se-Kabupaten Pasaman, kecuali Kecamatan Mapat Tunggul yang tidak memiliki hamparan sawah.
Program layanan bajak gratis ini akan dikelola melalui Brigade Alsintan dan dilakukan dengan beberapa pola. Salah satunya yaitu layanan sewa alat mesin pertanian (alsintan) di mana seluruh biaya, termasuk BBM dan operator, akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Pasaman bagi petani kategori DTSEN.
“Kami sudah menyiapkan seluruh komponen dan anggaran miliaran rupiah untuk mendukung keberhasilan program ini. Kami mohon dukungan dan saran masyarakat agar pelaksanaannya berjalan maksimal,” ujar Prasetyo.
Pemerintah Kabupaten Pasaman berharap, program ini tidak hanya meringankan beban petani, tetapi juga menjadi langkah strategis menuju kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat perdesaan.
“Semoga dengan adanya layanan bajak gratis ini, petani kita lebih semangat, biaya berkurang, dan hasil meningkat. Inilah bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil,” tutup Bupati Welly Suhery.
Launching perdana Program Unggulan Bajak Gratis dijadwalkan akan dilaksanakan di hamparan sawah Kelompok Tani Jambak, Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping. Dalam kegiatan tersebut, Bupati Welly Suhery bersama para petani akan langsung mencoba mesin bajak di lapangan sebagai simbol dimulainya layanan pertanian gratis di Pasaman. (Joni)







