Hari Santri Nasional, PBNU: Jaga Umat dari Pemikiran yang Menyimpang

kabarin.co – Jakarta, Peringatan Hari Santri Nasional jatuh pada hari ini. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai, peringatan Hari Santri Nasional kali ini harus dijadikan momen untuk berjuang menjauhkan umat dari perilaku dan pemikiran yang menyimpang.

“Kalau dulu jihadnya bersenjata mengusir penjajah. Maka jihad sekarang adalah jihad perbaikan untuk menjaga umat dari aqidah cara berfikir yang menyimpang. Menjaga negara dari kelompok-kelompok yang ekstrimis dan yang radikalis, baik radikal dalam bidang agama yang akan mengubah kesepakatan nasional kita dalam rangka berbangsa dan bernegara dengan kesepakatan konsesnsus nasional kita, atau kelompok radikalis sekuler yang ingin menghilangkan atau menggeser nilai-nilai agama di dalam tata kehidupan kita baik di bidang ekonomi, sosial budaya maupun bidang politik,” kata Rais Aam PBNU KH Maruf Amin.

Baca Juga :  Simak Profil Asep Sunandar Sunarya Sang Maestro Wayang Golek

Maruf Amin menilai, peringatan Hari Santri Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 22 Oktober 2015 lalu memiliki makna tersendiri bagi kaum santri. penetapan tersebut sebagai salah satu sebuah pengakuan bagi para santri dari negara.