Warga Jepang Mulai Panik Hadapi Kemungkinan Rudal Beracun Korea Utara

Kepanikan akan serangan rudal Korut juga dihadapi CEO Shelter Co.Ltd Jepang, Nishimoto Seiichiro. “Pesanan produk shelter (tempat perlindungan khusus) kami kini berlipat sepuluh kali lebih banyak daripada biasanya. Ini langka sekali dan pasti karena mendengar akan adanya serangan dari Korut,” kata Nishimoto seperti dilangsir tribunnews.com.

Banyak warga Jepang mengakui menyiapkan tas daruratnya berisi makanan minuman, masker penutup muka, serta bahkan ada yang membeli alat pengukur kadar radioaktif sederhana, termasuk plester (lakban) semua dimasukkan ke tas daruratnya.

Baca Juga :  Bertolak ke Jepang Bersama Keluarga Besar, Ibunda Syahrini Benarkan Pernikahan Sang Anak dengan Reino Barack

“Bukan hanya kelengkapan darurat tersebut, juga hal penting seperti paspor atau identitas penting setidaknya fotokopi juga sudah dimasukkan ke tas darurat tersebut. Kalau ada apa-apa langsung bawa tas itu saja lalu kabur,” papar Ayako Suzuki, Sabtu (15/4).

Selain keputusan Dewan Keamanan Nasional Jepang sesuai rapat yang digelar pada Jumat (14/4/2017), berupaya mengevakuasi 57.000 warga Jepang di Korea Selatan jika perang pecah, korban jatuh di Jepang apabila rudal Korut meledak di tengah Tokyo akan membunuh sekitar 230.000 orang.