Mega bintang bola telah menghipnotis. Akibatnya mereka enggan bekerja di bidang lain. Lantas di kafe-kafe London terlihatlah pekerja dari negara-negara Islam. Jaya Suprana menulis, “Londonistan”
Apa artinya? Bola bukan sekadar permainan tapi juga bisnis dan sumber nafkah. Di Ranah Minang tak terbilang banyaknya yang ingin jadi pemain profesional, namun tak bisa.
Makanya bagi yang bisa, harus disyukuri, sumber nafkah, arena melepaskan hobi, melambungkan nama, meraih prestasi dan terkenal, berkumpul dalam satu genggaman. Dalam posisi semacam itulah, saya yakin, pemain SPFC akan masuk lapangan hijau sepenuh hati. Bangga dan maksimal.
Pada mereka pada tiap sepaknya, ada harapan. Harapan merobek jala gawang lawan. Gol demi gol. Tidaklah mudah bermain bola. Diperlukan latihan, asupan gizi, bimbingan teknis yang terus-menerus.
Kenapa? Karena main bola bukanlah ilmu tapi keterampilan. Setiap keterampilan, memerlukan latihan dan dilakukan terus-menerus. Itulah sebanya manajemen SPFC jangan meletakkan pemain pada posisi tak penting namun harus paling penting.