Opini  

Apa Kabar Indonesia Tanpa Jurnalis?

Tak banyak yang menyadari, saat ini, banyak anomali yang sesungguhnya telah meleburkan informasi pada media massa. Sehingga perlahan mulai membuat kepanikan – kepanikan yang dapat mempengaruhi perspektif masyarakat dalam skala yang cakupannya cukup besar. Tak hanya itu, alih tekhnologi membuat media massa berubah. Untuk mempertahankan eksistensinya guna menopang operasional dapur redaksi, tak sedikit dari mereka mencoba menggoreng isu – isu yang saling menjatuhkan juga mendiskriminasi pihak – pihak tertentu demi meningkatkan jumlah “klik dan views” pada laman berita. Sehingga, yang menjadi poin besar nya adalah, bagaimana kini kewajiban seorang jurnalis dipertaruhkan agar tetap dapat memunculkan sinergitas dari pemberitaan yang proporsional?

Baca Juga :  Mengenaskan Jenazah Jamal Khashoggi Dilarutkan dan Dibuang ke Saluran Air

Maka dari itu, kontribusi yang sedang saya persiapkan untuk Indonesia kedepannya sebagai seorang jurnalis adalah mengedukasi masyarakat dengan menyajikan pemberitaan yang bersifat objektif dengan menulis secara lebih kompleks, independen, serta netral. Sehingga dapat menggiring opini publik juga optimisme publik  pada stigma yang baik.  Prinsip saya adalah “bagian terpenting dari hal yang besar adalah bagaimana hal kecil bekerja.” dengan begitu, media yang saya bangun guna mengedukasi masyarakat tidak akan hanya membangun sebuah perspektif yang sempit dalam memandang sebuah kasus, akan tetapi memeberikan ruang yang lebih besar untuk perspektif yang lebih luas.