Opini  

Kurikulum Merdeka : E_Sport Merdeka dan Bijak

Dalam tahap analisis, sekolah melakukan pemenuhan sarana dan prasarana yang akan dibutuhkan untuk kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila yang menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum merdeka. Analisis aset yang dimiliki sekolah menyangkut 7 aset komponen pendukung sekolah diantaranya: modal manusia, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya. Analisis komponen pendukung sekolah ini yang menjadi acuan dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik. Analisis kompenen dikembangkan kebutuhan peserta didik dan perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat.

Baca Juga :  KPU Tetapkan Jokowi-Ma'ruf Pemenang Pilpres 2019

Perkembangan teknologi dan informasi juga berdampak terhadap perkembangan cabang olah raga saat ini.  E-sport sebagai cabang olah raga prestasi yang telah diakui secara internasional. E_sport  adalah  cabang olah raga yang menggunakan game sebagai cabang kompetitifnya. Pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX, e_sport telah menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan secara nasional di Indonesia. Perkembangan e_sport ini juga berdampak pada dunia pendidikan dengan mayoritas peserta didik yang gemar bermain game.  Pasca pandemi covid 19, dimana sebelumnya pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan), pembelajaran tatap muka terbatas dan kembali pada pembelajaran tatap muka new normal. Sekolah yang sebelum pandemi melakukan pembatasan bagi peserta didik untuk membawa handphone ke sekolah, sekarang tidak lagi karena pembelajaran yang dilaksanakan secara digitalisasi dan pelaksanaan pembelajaran kolaborasi daring dan tatap muka.