Kedua, apa yang disampaikan merupakan gambaran yang ada di dalam hatinya. Sebut saja kekeliruan pandangan, kesombongan dan sifat arogan yang sudah lama bercokol.
Sudah pasti keduanya bukan merupakan kepribadian yang pantas bagi seorang pemimpin publik atau lebih tepatnya abdi masyarakat.
Seorang pemimpin publik harus memiliki sensitif dengan lingkungan sekitarnya. Dia tidak bisa menutup mata terhadap realita yang sensitif, termasuk isu agama.
Dan kalau ternyata dalam hati Ahok ada kebencian kepada keyakinan rakyat mayoritas yang dipimpinnya maka ini akan sangat berbahaya.
Ahok akhirnya memang harus minta maaf dan publik pantas memaafkan tapi tidak boleh melupakan karena bukan tidak mungkin hal semacam ini akan kembali terulang dari seorang Ahok dengan efek yang lebih berbahaya. (mfs)
Baca juga:
Ahok Minta Kasus Al-Maidah 51 Tidak Dilanjutkan
MUI Desak Polri Periksa dan Tangkap Ahok
Ade Komarudin Menyayangkan Pernyataan Ahok Tentang Surat Al-Maidah