Pengamat: ‘Kabur’ dari Istana di saat Demo, Jokowi Melecehkan Diri Sendiri

Nasional8 Views

kabarin.co, JAKARTA-Meskipun Menkopolhukam Wiranto menyatakan bahwa kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri termasuk dirinya ketika menerima perwakilan delegasi pendemo dalam aksi 4 November kemaren sudah cukup mewakili atau merepresentasikan kehadiran pemerintah dalam peristiwa itu.

Namun keengganan Jokowi untuk bertemu langsung dengan perwakilan para pendemo terlanjur menimbulkan pertanyaan dan berbagai tanggapan.

Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan sebenarnya Presiden Joko Widodo telah berkomunikasi untuk menuju ke Istana setelah menyelesaikan blusukannya kawasan di Bandara Soekorna-Hatta Tangerang namun ia diperingatkan oleh paspampres bahwa jalur menuju Istana sedang macet karena adanya ratusan ribu pendemo di sana.

Secara formal tidak salah dikatakan Wapres dan beberapa menteri di Istana sudah merepresentasikan kehadiran pemerintah terkait peristiwa demonstrasi besar kemarin (Jumat/4/11).

Namun di balik itu juga merepresentasikan sesuatu yang lain, yaitu cerminan dari bagaimana wibawa dan kapabilitas kepemimpinan dari seorang nomor satu di negeri ini dalam menghadapi situasi yang dinilai serius dan penting.

Jokowi tidak paham skala prioritas
Keputusan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang lebih memilih blusukan ke Bandara Soekarno Hatta saat ratusan ribu massa menggelar aksi demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016, dinilai kurang tepat.

Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting(VCRC) Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak memahami skala prioritas saat rakyat mengunjungi Istana dan ingin bertemu Presiden.

Pangi juga mempertanyakan wibawa Presiden Jokowi yang lebih mengutamakan kunjungan ke Bandara Soetta untuk mengecek pembangunan kereta bandara.

“Sangat disesalkan sikap presiden yang mewakilkan kepada Wakil Presiden,Jusuf Kalla, Menkopolhukam Wiranto dan Menteri Agama Lukman Hakim untuk menemui rakyatnya. Ini jelas melecehkan dan merendahkan wibawa Presiden itu sendiri,” papar Pangi saat dihubungi Okezone, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Ia mengatakan bahwa kunjungan kerja meninjau bandara bisa diwakilkan oleh para menteri yang terkait. “Jadi agak terkesan menghindar dan takut menemui rakyatnya,” lanjut dia. (mfs)

Baca juga:

Lieus Sungkharisma: Pelawak Diterima Jokowi di Istana, Umat Islam kok Tidak?

Massa Aksi di Solo Minta Ibu Kandung Jokowi Menegur Anaknya

Jika Terjadi Sesuatu Saat Aksi 4 November, Jokowi Harus Tanggung Jawab!