Poros China-Israel Incar Indonesia

kabarin.co – Selama ini banyak orang menuding Amerika Serikat (AS) adalah saudara kandung pemerintahan zionis Yahudi Israel. Sehingga setiap permusuhan terhadap Israel, dilampiaskan kepada AS. Ternyata peta geopolitik saat ini berubah. Republik Rakyat Cina (Cina) kini langsung memotong jalur berhubungan langsung dengan Zionis Yahudi Israel.

Cina diam-diam memotong hubungan Israel – AS, terutama berkaitan dengan negara-negara di Asia. Salah satu bukti nyata perselingkuhan Israel -Cina adalah Singapura. Sehingga semua hubungan yang berkaitan dengan Israel dengan negara-negara di kawasan Asia, selalu melibatkan Singapura. Semua transaksi bisnis maupun hubungan diplomatik dengan Israel, lewat Kedutaan besar Israel di Singapura. Contoh Israel bekerjasama  dengan perusahaan raksasa Tiongkok, seperti : Baidu dan Alibaba. Mereka membentuk strategi eCommerce investasi kepada Israel.

Kedekatan Cina dengan Israel, juga berkaitan dengan penguasaan wilayah. Cina kini juga diterima negara-negara di kawasan Tiimur Tengah yang selama ini “alergi” berhubungan dengan Israel. Selain itu juga negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim, seperti Indonesia.

Arti Indonesia bagi Cina dan Israel penting. Baik berkaitan dengan sumber daya alam, pasar (market) maupun sumber daya manusianya. Tak heran jika (Republik Rakyat) Cina melalui orang-orang Cina (Tionghoa) juga ingin (harus) menguasai Indonesia, baik melalui ekonomi, wilayah (tanah) dan politik. Tanda-tandanya kian jelas dengan jabatan-jabatan politik penting seperti Gubernur harus dikuasai oleh orang-orang Cina.

Ini nantinya berkaitan dengan penguasaan tanah (wilayah), lebih dari separuh Jakarta, misalnya dikuasai taipan pengembang keturunan Cina, yang punya hubungan dan bisnis di Cina. Proyek reklamasi di Teluk Jakarta dan Teluk Benoa, Bali, tampak sekali berhubungan dengan keamanan laut, bisnis (kotor/gelap, maupun bersih) dan warga negara Cina di Indonesia. ahok-aguan3

Jika Bangsa Indonesia tak waspada dengan hal ini, “NKRI adalah harga mati” cuma semboyan di bibir. Karena banyak pejabat politik sipil maupun militer yang lebih mudah disuap dan  suka korupsi, kini menjadi “budak” Cina. (indonesiapolicy)

Baca Juga:

Pameran di Nanning, RI Raup Transaksi Hingga Rp 39,5 Miliar!

Parlemen Israel Loloskan UU yang Bisa Makzulkan Legislator Arab

2 WNI yang Didaulat Jadi Pahlawan Nasional Bagi Israel

Menlu Retno: Solusi Palestina-Israel, Tidak Mungkin Jadi Satu Negara