Seorang The Jakmania Meninggal, Inilah Kata Menpora

Kabarin.co  –  Kemenangan Persija Jakarta atas Persela Lamongan pada akhir pekan lalu dalam lanjutan Torabika Soccer Championship A (TSC A) menyisakan kesedihan, sebagaimana salah satu suporter mereka bernama Muhammad Fahreza harus meregang nyawa ketika berniat menonton aksi tim kesayangannya tersebut.

Fahreza meninggal di rumah sakit Marinir Cilandak, Minggu (15/5) kemarin, dan penyebab dari meninggalnya Fahreza masih diselidiki pihak berwajib. Meski, ada dugaan bahwa pemuda 16 tahun itu menjadi korban dari aparat.

Meninggalnya Fahreza mengundang simpati Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Pria asal Jawa Timur itu berharap kasus Fahreza tak lagi terulang dan bisa diusut hingga tuntas.

“Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya salah seorang supporter Persija, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Mari berikan kepercayaan kepada Polri untuk mengusut tuntas penyebab meninggalnya Fahreza sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ungkap Imam dilansir laman resmi Kemenpora, dikutip goal.com

Jenazah dari Fahreza sudah dimakamkan di pemakaman Warung Sila Brigif, Ciganjur, kemarin (15/5) siang. Imam berharap kasus ini jadi pembelajaran bagi semua pihak, tak terkecuali klub dan suporter.

The Jakmania pun menggelar aksi dama di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, nanti (16/5) malam. Mereka berharap adanya keadilan bagi Fahreza dengan tuntasnya penyelidikan terhadap kasus ini.

Seperti diberitakan goal.com sebelumnya, nasib nahas menimpa Fahreza meninggal dunia lantaran diduga karena tindakan kekerasan oknum aparat keamanan. Kejadian itu terjadi ketika pria berusia 16 tahun itu, ingin menyaksikan laga Persija kontra Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (13/5) lalu.

Saat itu, Fahreza hendak masuk ke stadion bersama kakaknya Suyatna. “Dia (Fahreza) yang berada di belakang Yatna tiba-tiba menghilang. Setelah dicari ternyata adik saya (Fahreza), sedang dipukul polisi,” kata Sholeh, kakak dari Fahreza.

Sholeh menjelaskan, saat sampai di stadion, Fahreza dan Yatna memang kehabisan tiket. Dan saat itu mereka berada di sekitar terjadinya bentrokan antara suporter Persija dengan petugas keamanan yang mengamankan pertandingan itu.

Sholeh mengaku mendapatkan kabar sekitar pukul 21.00 WIB dan kemudian bergegas menuju stadion. Fahreza sempat dilarikan ke Rumah Sakit Andika, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Zahira, hingga akhirnya menjalani perawatan intensif selama dua hari di Rumah Sakit Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.

Namun, nyawanya tetap tak bisa diselamatkan. Pada Minggu (15/5) pagi, Fahreza mengembuskan nafas terakhirnya. Jenazah telah dimakamkan di tempat pemakaman umum Warung Sila, Ciganjur, Jakarta, Minggu (15/5) siang. Hadir pula dalam pemakaman itu, jajaran pengurus pusat The Jakmania.

Di lain pihak, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, mengatakan akan mengecek kebenaran kabar tersebut. “Masih diselidiki kebenarannya karena sampai dengan selesai pertandingan tidak ada laporan di posko PAM GBK. Kapolres Jaksel sudah saya suruh selidiki kebenarannya,” ujar Kombes Pol. Awi.

Sementara itu, ucapan belasungkawa disampaikan oleh Persija, melalui akun twitter mereka. “Keluarga besar Persija mengucapkan duka cita atas wafatnya salah satu suporter, Sdr. Fahreza. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” tulis Persija.(RMO)