Seperti Film Hollywood. 4 Napi WNA ini Gali Terowong Pakai Garpu

Kriminal9 Views

kabarin.co – Pelarian empat WNA napi LP Kerobokan direka ulang kembali oleh Polres Badung di lembaga pemasyarakatan yang dikenal dengan nama Hotel K itu. Aksinya itu bak film-film Hollywood.

Dari reka ulang atau rekonstruksi, diketahui empat napi itu benar-benar kabur melalui terowongan berukuran sekitar 30×75 cm. Mereka berhasil kabur dari sel lewat plafon. Di tengah hujan, empat napi WNA tersebut menggali terowongan dari parit yang ada di sekitar halaman LP Kerobokan dan berhasil keluar.

Seperti Film Hollywood. 4 Napi WNA ini Gali Terowong Garpu

“Adegan di dalam LP Kerobokan tadi ada 10 adegan,” kata Wadir Krimsus Polda Bali AKBP Ruddi Setiawan di sela-sela rekonstruksi.

Pantauan di LP Kerobokan, Jl Tangkuban Perahu, Badung, Bali, Kamis (13/7/2017), rekonstruksi dimulai dari bangsal Blok D LP Kerobokan, yang dihuni oleh keempat napi itu. Shaun Edward Davidson (33) asal Australia, Tee Kok King (50) asal Malaysia, Dimitar Nikolov Iliev (43) asal Bulgaria, dan Sayed Mohammed Said (31) asal India kabur dari bangsal melalui plafon.

“Dari Blok D, mereka naik ke plafon, keluar, turun dan langsung ke belakang klinik,” ujar Ruddi.

Aksi itu dimulai pukul 22.00 Wita pada 18 Juni 2017. Secara bergantian, keempatnya menyusuri plafon dengan hati-hati agar tak membangunkan penghuni lain, mereka turun di luar bangsal yang dipagari jeruji dan digembok.Sementara itu, belum diketahui apa yang dilakukan Shaun dan King setelah berhasil melarikan diri dari dalam penjara. Dimitar dan Sayed lalu berjalan kaki menuju ke arah Kuta untuk selanjutnya menuju Bandara Ngurah Rai. “Saat itu hujan deras, mereka mulai dari pukul 22.00 Wita sampai 02.30 Wita,” pungkas Ruddi.

Setelah itu, keempatnya memutari blok untuk menghindari pantauan CCTV dan menuju belakang gedung klinik LP Kerobokan. Di belakang, sebuah lubang terowongan menjadi jalur pelarian mereka untuk melewati pagar besi dan tembok penjara.

“Di belakang klinik ada lubang terowongan itu, dia mengeluarkan tanah yang ditarik pelan-pelan dan tercampur air menggunakan sendok, garpu, besi, dan tangan. Di sekitar lubang, banyak becekan dari tanah yang dikeluarkan itu,” ucap Ruddi.

Mereka berhasil keluar pada pukul 02.30 Wita pada 19 Juni 2017, Dimitar dan Sayed bersembunyi di sebuah proyek rumah yang berada di seberang lubang terowongan luar LP Kerobokan. Mereka bersembunyi untuk membersihkan diri dari lumpur dan berganti pakaian.

“Yang masuk ke lubang pertama itu Shaun, lalu Sayed, King, dan terakhir Dimitar. Dimitar dan Sayed, setelah keluar, memang sudah mempersiapkan pakaian ganti dari dalam lapas dan menggantinya di proyek bangunan di Jl Mertanadi,” imbuh Ruddi.

Shaun dan King masih diburu jajaran Polda Bali, sementara Dimitar dan Sayed akan dikembalikan ke LP Kerobokan setelah kasus pelarian ini selesai disidik. Keduanya berhasil ditangkap di sebuah hotel di ibu kota Timor Leste, Dili.

“Dua napi lainnya masih kita cari dan tadi diperankan oleh dua petugas untuk rekonstruksi. Kita total 66 adegan, termasuk di Bandara Ngurah Rai,” papar Ruddi.

Cerita kaburnya empat napi WNA LP Kerobokan ini mengingatkan pada kisah pelarian dari balik penjara di film-film Hollywood. Sebut saja seperti film ‘The Shawshank Redemption’, yang mengisahkan sang tokoh utama lolos dari penjara melalui terowongan yang selama hampir 20 tahun ia gali menerobos tembok selnya dengan palu batu. Terowongan di dinding sel itu disembunyikan dengan sebuah tempelan poster. (wnu/dtk)

Baca Juga:

Bentrok di Lapas Pekanbaru, Siap Shalat Jumat Warga Ikut Mengejar Ratusan Napi yang Kabur

Sipir Suka Memeras Membuat 488 Tahanan Kabur, Menkum HAM Mencak-mencak dan Gebrak Meja