Spesial: Membedah Kesiapan Semen Padang Menghadapi ISC A

Kabarin.co – Indonesia Soccer Championship A (ISC A) 2016, akan segera bergulir mulai 29 April mendatang. Salah satu tim kontestan, Semen Padang FC, termasuk tim paling serius mempersiapkan diri untuk turnamen berdurasi panjang ini.

Bahkan Kabau Sirah menjadikan ISC A sebagai agenda utama mereka di tahun 2016 ini. Walau bukan kompetisi resmi, tapi itu tak mengurangi antusias dan keseriusan mereka mempersiapkan tim.

Kini tim asal Sumbar ini sudah menyatakan siap sepenuhnya turun di ISC A. Kabarin.co, mencoba membedah kesiapan tim runner up Piala Jenderal Sudirman ini, dari berbagai sisi.

1. Materi Pemain
Pasca turun di Turnamen Piala Jenderal Sudirman, untuk pertama kali dalam lima tahun terakhir Semen Padang, merombak skuad besar-besaran. Biasanya, setiap pergantian musim, paling hanya menyisip satu atau dua pemain.
Tapi kali ini berbeda, hampir 50 persen skuad inti meninggalkan tim. Pemain seperti Hendra Bayauw, Yu Hyun-koo, Saepulloh Maulana, James Koko Lommel, Mamadou El Hadji, ataupun Ricky Ohorella, ramai-ramai eksodus.
Era “new SPFC” pun dimulai, dengan mendatangkan pemain-pemain baru. Wajah baru Semen Padang kini dihiasi Rivki Mokodompit, Defri Rezki, Riko Simanjuntak, Agung Prasetyo, Chiristovel Sibi, Fandri Imbiri, serta trio asing Brasil, Cassio de Jesus, Diego Messias Dos Santos, dan Marcell Sacramento.

2. Kontrak Pemain
Untuk memenuhi kewajiban sebagai klub, pemenuhan hak pemain jadi perhatian serius dan prioritas bagi manajemen tim. Walau kompetisi resmi masih dipenuhi tanda tanya, tapi manajemen tim memutuskan tetap memberi kontrak setahun pada pemain.
“Ada atau tidak kompetisi, kita tetap ikat kontrak pemain untuk jangka waktu setahun. Itu sudah jadi komitmen kita.”ucap Daconi, CEO Semen Padang FC, suatu ketika diawal-awal pembentukan tim.
Alasan manajemen memberi kontrak ditengah situasi sepakbola nasional yang masih runyam, hal ini lebih kepada memberi jaminan kepada publik, bahwa eksitensi Semen Padang FC tetap terjaga. Beruntung, tahun ini ada Indonesia Soccer Championship A (ISC A), yang diputuskan menjadi agenda utama Semen Padang tahun 2016 ini.

3. Program Latihan
Setelah tim baru terbentuk dan menjalani program latihan singkat pasca PJS, Semen Padang FC turun di Piala Gubernur Kaltim. Datang dengan label runner up Piala Jenderal Sudirman, tapi justru hasil minor yang diraih Semen Padang.
Kabau Sirah tersingkir di penyisihan Grup, dan yang lebih menyakitkan sempat kalah melawan tim amatir PON Kaltim. Kagagalan di Kaltim, juga menelan korban dua pemain asing Brasil yang sedang seleksi, Fernando Chagas dan Tafarel. Keduanya langsung dipulangkan.
Keduanya tak mampu menjawab tantangan yang diberikan pelatih untuk membutikan kualitasnya di PGK. Hanya Cassio de Jessus yang selamat dari ujian di PGK. Solusinya didatangkan dua pemain asing pengganti dari agen yang sama, Diego dan Marcell. Keduanya mampu menunjukan kualitas yang diinginkan, dan kontrak setahun pun disodorkan manajemen.

4. Ujicoba
Kegagalan di PGK sempat membuat fans kecewa, dan manajemen gerah. Tim pelatih pun dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk membenahi tim. Manajemen secara khusus meminta tim pelatih bekerja lebih solid dan kompak.
Pelatih Nilmaizar pun menjawabnya. Setelah tiga pekan menggenjot tim dengan keras usai gagal di PGK, Nil memulai lagi program ujicoba lagi. Tim pun mulai memperlihatkan kemajuan. Setidaknya itu terlihat dari hasil dua kali ujicoba dengan tim lokal, dan dua ujicoba luar daerah melawan Madura United dan Persis Solo.
Mencetak 23 gol dan hanya kebobolan dua gol dari empat laga ujicoba, sepertinya kerja keras Nil dengan program latihannya cukup menuai hasil yang menjanjikan. Sinyal kesiapan mengharungi ISC A mulai didengungkan.

5. Target
Semen Padang termasuk tim yang paling sulit diajak bicara soal target. Termasuk target di ISC A mendatang, manajemen tim terkesan masih malu-malu dan merendah soal target mereka.
Tak mau terang-terangan menyebut target tertentu, misalnya juara atau minimal peringkat empat ISC A, manajemen tim hanya memberi target papan atas.
Jurus merendah soal target sepertinya memang jadi tradisi di Semen Padang.
“Yang terpenting kita mempersiapkan tim dengan serius, pemain bisa fokus dan total bermain, dan tim pelatih bekerja dengan baik. Kalau sudah begitu kita tinggal menunggu hasilnya saja. Tak perlu mengumbar target yang muluk-muluk.”tegas Daconi.(RMO)

Leave a Reply