Tak memadai tempat tidur penanganan pasien Covid-19 di Kota Depok

Nasional7 Views

Jakarta,Kabarin.co- Jumlah tempat tidur rumah sakit untuk merawat pasien positif virus corona (Covid-19) di Kota Depok, tidak memadai.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, disediakan 145 tempat tidur yang diperuntukkan bagi para pasien Covid-19.
“Dari 24 rumah sakit di Kota Depok baik, rumah sakit pemerintah maupun swasta, tersedia tempat tidur dengan ruang isolasi berjumlah 145 tempat tidur dan saat ini merawat pasien konfirmasi (Covid-19) dan PDP,” ujar Idris melalui keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).
Selain itu, terdapat tiga rumah sakit rujukan di Depok, yakni Rumah Sakit Bhayangkara/Brimob Polri Kelapa Dua, RSUD Kota Depok, dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Ketiga rumah sakit itu menyediakan tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19 sebanyak 93 unit.
“RSUI itu 25 tempat tidur, RSUD 16 tempat tidur dan RS Brimob 52 tempat tidur,” sambung Idris.
Dengan demikian, jumlah tempat tidur khusus untuk pasin Covid-19 atau pasien dalam pengawasan (PDP), yakni berjumlah 238 unit.
Ketersediaan jumlah tempat tidur ini rupanya masih cukup jauh dibandingkan jumlah warga Depok yang dinyatakan positif Covid-19 dan berstatus PDP yang memerlukan
Data Pemerintah Kota Depok, Kamis menunjukkan, ada 77 pasien positif Covid-19 serta 540 pasien lain yang berstatus PDP.
Artinya, total ada sebanyak 617 orang yang perlu mendapatkan perawatan intensif. Jumlah tempat tidur yang tersedia ini hanya 23 dari total pasien.
Tidak memadainya tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 atau PDP ini patut menjadi sorotan.

Apalagi, belum ada tanda-tanda pelambatan kasus positif. Jumlah pasien positif terus bertambah tanpa diiringi penambahan tempat tidur khusus.

Menanggapi hal itu, Idris mengatakan, pihaknya berupaya menambah kapasitas rumah sakit di Depok.

Berdasarkan kabar terakhir, Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua sanggup menampung 200 pasien lagi.
Tapi, pihak rumah sakit mesti dihadapi dengan sejumlah tantangan. Salah satunya, yakni langkanya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis serta obat-obatan.

“Untuk menambah kebutuhan saat ini, sedang dipersiapkan penambahan kapasitas di RSUD Kota Depok dan RS Brimob,” ujar dia.

“Selain itu kami juga mengakses rumah sakit rujukan nasional di Jakarta, termasuk Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet,” tambah Idris.
Sebagai informasi, per Kamis kemarin, Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 77 kasus positif Covid-19, dengan 11 orang sembuh, dan 8 orang meninggal dunia.

Sebanyak 33 PDP juga terlanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.
Sementara itu, kini masih ada 540 pasien yang masih diawasi dan 2.002 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19 sehingga bisa memutus matarantai penyebaranya.(tmp)