Tingkatkan Minat Wirausaha Millenial, Pemerintah Mendukung Pacu Kreativitas Konten Medsos

kabarin.co – Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif Kementerian Perdagangan (Kemendag), Dody Edward mengatakan pemerintah sangat mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pelajar maupun siswa sekolah.

Hal itu ditegaskannya dalam kegiatan Branderpreneurship Meets Content Creation di Jakarta, Rabu (28/11). Acara tersebut merupakan kerjasama Ruang KreAsix dari Universitas Mercu Buana bersama SMK PGRI 3 Marunda.

Tingkatkan Minat Wirausaha Millenial, Pemerintah Mendukung Pacu Kreativitas Konten Medsos

Dody mengingatkan bahwa kompetensi pelajar maupun siswa harus dipersiapkan dengan baik. Tujuannya agar kualitas mereka mampu bersaing di dunia kerja maupun dunia wirausaha. Salah satu kualitas tersebut adalah bagaimana mereka bisa meningkatkan kreativitas di media sosial.

“Produk dengan merek yang direncanakan dengan baik, didesain secara menarik dan dikomunikasikan secara tepat, tentu akan lebih mudah masuk di pasar mancanegara dan bersaing dengan produk-produk negara lain,” kata Dody.

Praktisi profesional media sosial Arif Nurohman mengatakan sekolah maupun institusi pendidikan harus mampu meningkatkan kompetensi siswanya. Tanggung jawab itu, kata dia, sering dengan minat kewirausahaan di era revolusi 4.0 saat ini.

Arif memuji Branderpreneurship Meets Content Creation sebagai salah satu cara yang sangat membantu generasi millenial terutama untuk mempersiapkan Bangsa Indoesia menghadapi bonus demografi beberapa tahun ke depan.

“Memang milenial itu perlu mengetahui kiat-kiat menerapkan strategi kewirausahaan berbasis pengembangan merek sejak dini melalui kreasi konten di media sosial agar sukses berwirausaha,” kata Arif.

Ruang KreAsix dari Universitas Mercu Buana memang memasukkan program peningkatan kompetensi ini sebagai bagian dari kurikulum bidang keahlian Bisnis dan Manajemen. Hedwig Krisanta Dolo dari Ruang KreAsix Mercu Buana mengatakan hanya sebanyak 22 siswa terpilih yang bisa mengikuti kegiatan ini.

Mereka, kata Hedwig, diberi pembekalan teknis maupun non-teknis terkait penggunaan media sosial. Diantaranya melakukan praktek kreasi lukis boneka kayu peg doll, kemudian menangkap gambar (memotret) boneka hasil kreasi lukisnya menggunakan smartphone, merancang dan menulis konten kreatif lalu mem-posting di Instagram.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya kepada siswa peserta di Kelurahan Marunda, Jakarta Utara,” kata Hedwig. (arn)