Ahok Dikorbanin Jokowi, Djarot Siap Lompat Jadi DKI-1

Nasional8 Views

kabarin.co – Pertemuan Presiden Jokowi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa hari lalu sudah jelas memberi isyarat bahwa Basuki Tjahja Purnama alias Ahok gak ada apa-apanya. Jokowi menyatakan hubungannya dengan Ahok sebatas hubungan formal antara Presiden dengan Gubernur. Tak ada perlindungan terhadap Ahok yang diduga telah menista ajaran Islam, terutama yang berkaitan dengan  Surat al-Ma’idah 51. Pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto, makin jelas, Ahok sebagai bekas kandidat Partai Gerindra pada Pemilihan Gubernur DKI yang lalu, sudah “dilepas”.

Semua pihak sudah sepakat bagai koor paduan suara, bahwa Ahok musti ditindak, hukum harus ditegaskan. Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dituding sebagai “membiayai’ demo 4 November, tadi pagi (2/11/2016) dalam tayangan langsung di CNNIndonesia dan Kompas TV memberikan keterangan pers, “jangan sampai Ahok dianggap kebal hukum.” Jelas, Ahok sudah pasti bakal ditindak karena penistaan agama atas nama penegakan hukum.

Demonstrasi  Jumat 4 November 2016, nanti tinggal hanya menjadi arak-arakan, untuk “merayakan” penindakan hukum atas penistaan agama. Ratusan ribu orang diperkirakan akan memenuhi jalan-jalan Jakarta. Memanfaatkan massa besar, beberapa kelompok pun menunggangi dengan agenda masing-masing. Misalnya, kelompok yang dipimpin Ratna Sarumpaet, menyatakan agar kita kembali ke UUD 1945 asli serta membentuk pemerintahan transisi. Jokowi dianggap Ratna sudah tak capable menjadi presiden. Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), membawa agenda menentang penggusuran yang dilakukan dengan kekerasan oleh Ahok dan meminta aset nasional dari asing dikembalikan ke negara. Bahkan agar tidak terganggu demo 4 November, Bos Agung Podomoro Land, meminta karyawan memakai baju koko (takwa) bagi yang pria dan yang perempuan menggunakan hijab, walaupun dia bukan muslimah.

Sudah pasti, ketika Ahok dipidana karena penistaan agama, wakilnya Djarot Saeful Hidayat lompat menjadi DKI-1. Ini permainan Jokowi untuk memberikan kebanggaan kepada bosnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati. Ternyata, Ahok cuma bantu loncatan, kasus penistaan agama menjadi kesempatan untuk memenangkan pertarungan, lewat perasaan simpati. Partai-partai yang lebih dahulu mendukung Ahok, Partai NasDem, Hanura dan Golkar ternyata tak begitu cerdas, persis seperti #TemanAhok. Tahun depan Jakarta, bakal dipimpin Gubernur asli kader PDI Perjuangan, bukan kutu loncat semacam Ahok. Politik di Indonesia, cumalah sandiwara. Jangan sampai rakyat ini dikorbankan, hidup harmonis diabaikan dan negara di pecahbelahkan. (red)

Baca Juga:

Pendeta Kharismatik Jebak Ahok Nista Al-Quran

SARA, Bisul yang Dipecahin Ahok Duluan

Ketika Demo 4 November Presiden Diharap Tidak ‘Kabur’

Maklumat Kapolda Metro Jaya Terkait Aksi Bela Islam 4 November 2016