Antara Percaya dan Tidak: Penyuka Kopi Berpotensi Jadi Psikopat!

kabarin.co – Studi yang baru-baru ini dilakukan ilmuwan Austria sempat menghebohkan dunia internet, karena ternyata ditemukan korelasi antara pecinta kopi hitam dan psikopat. Bahkan Huffington Post juga mengumumkan bahwa “People Who Order Coffee Black Are More Likely To Be Psychopaths,” dan beberapa lelucon bahwa pembaca seharusnya mulai memperhatikan sekitar mereka, apakah ada anggota keluarga mereka yang minum kopi hitam.

Kamu pasti bertanya-tanya ‘kan ? Serius nih ? Kok bisa ? Becanda luh ndro ?

Tenang. Bukan berarti kamu harus menjauhi kopi hitam dan mulai menuangkan susu ke dalamnya kalau kamu gak mau berakhir di rumah sakit jiwa ya. Untuk menjawab rasa ingin tahumu, sebaiknya kamu perlu membaca penjelasan ini hingga akhir.

Asal kamu tahu, penelitian ini sebenarnya tak soal kopi.

Studi kasus yang dipublikasikan di Universitas Innsbruck tak memfokuskan penelitian pada kopi. Fokus penelitan itu terletak pada rasa pahit yang ada pada kopi, seperti “Rasa pahit yang dialami orang-orang anti sosial karena dikucilkan.”

Studi ini menganalisa apakah rasa yang berbeda dapat dijadikan indikator untuk para pelaku anti sosial, dan meng-konfirmasi hipotesa bahwa “rasa pahit bisa dianalogikan sebagai kepribadian yang dimiliki orang jahat, semakin pahit rasa kopi tersebut maka akan semakin sadis dan psikopatis orang tersebut”.

Jadi, jika studi ini benar, orang-orang yang suka rasa pahit dalam setiap makanan dan minuman memiliki kecenderungan untuk menjadi psikopat.

Kepribadianmu bisa ditentukan dengan selera rasa makanan favoritmu.

Semakin pahit rasa makanan atau minuman favoritmu, maka akan semakin berpotensi kamu untuk jadi psikopat.

Tapi masalahnya, indikator makanan pahit bagi setiap orang tidaklah sama. Lalu bagaimana bisa kita mengambil korelasi antara kepahitan suatu makanan dan psikopatis jika indikator pahit saja kita tak bisa menyimpulkan satu titik yang jelas ?

Mungkin kamu bisa bilang kalau rasa sayuran pare itu pahit, tapi ada juga yang bilang kalau daun pepaya itu lebih pahit. Nah, sekarang siapa yang punya indikator jelas ? Ayo siapa ayo ? Ngaku !!! Gak ada khan ???

Nah studi ini pun sebenarnya juga masih belum menemui titik terang.

Mungkin ini adalah satu kekurangan besar dalam studi tersebut. Ini memang studi psikologi, sama seperti menentukan karakter seseorang berdasarkan warna favorit atau gaya rambut. Namun karena indikator pahit setiap orang tidaklah sama, maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan satuan yang jelas untuk mengukur kadar pahit suatu makanan.

Tapi buat kamu para pecinta espresso, jangan khawatir, kamu masih jadi orang baik.

Meskipun hubungan antara kopi dan psikopat ini adalah topik yang menarik, namun masih menjadi perdebatan karena hubungan antara dua hal ini benar-benar ada. Tapi belum jelas kebenarannya.

Jadi… minum kopi bukanlah tanda bahwa kamu punya kondisi mental yang buruk. Dan sebenarnya hubungan antara kopi dan jantungmu cukup bagus. Dua cangkir kopi per hari bisa membantu tubuhmu lebih baik dan fokus terhadap pekerjaan, bukankah itu manfaat bagus?

Gak usah khawatir, bikin kopi dan minum saja. Secangkir kopi yang ada di hadapanmu itu nantinya yang akan membantumu untuk lebih fokus dan tak terganggu keadaan sekitar.

Hidup kopi!

Leave a Reply