Bikin Geram! Sadis Kala Membegal, Merengek Mau Sekolah Saat Tertangkap

kabarin.co – Tiga tersangka pelaku pembegalan yang tergabung dalam satu kawanan digulung anggota Unit Pidum Satreskrim Polresta Palembang. Penangkapan ketiganya berlangsung Sabtu malam hingga Minggu (7/5) dinihari. Satu pelaku lainnya masih dikejar aparat kepolisian.

Mereka, Su (19) dan Abu (20), keduanya warga Jl Aligatmir, Kelurahan 10 Ilir, serta I (18), oknum pelajar sebuah SMA swasta di Palembang. Menurut data kepolisian, mereka diduga terlibat empat kasus pembegalan sejak tahun lalu. Aksi mereka kadang sangat sadis, dan tak segan-segan melukai korbannya.

Satu laporan polisi (LP) di Polresta dan tiga LP lainnya di Polsek. Aksi terakhir dilakukan pada 27 Februari lalu. Saat itu, korban bernama Ramadhan (20), dibegal di Jl Rasyid Nawawi, Kelurahan 15 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) I.

“Mereka berhasil diringkus setelah petugas melakukan penyelidikan cukup lama,” ujar Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara seperti diwartakan Sumatera Ekspres, Senin (8/5).

Dalam upaya penangkapan, Su dan Abu terpaksa dihadiahi timah panas di kaki masing-masing. Petugas juga menyita barang bukti berupa dua unit sepeda motor. “Anggota masih memburu satu pelaku lain yang belum tertangkap,” tandasnya.

Pengakuan Su, dia terlibat pembegalan karena ajakan A (buron). “Karena belum punya kerja dan tidak ada uang, jadi aku ikut,” cetusnya. Setiap kali usai beraksi, dia mendapat bagian Rp300 ribu.

Dalam aksi pembegalan, tugasnya mengemudikan motor dan memepet calon korban. Namun, Su juga ikut melukai korban dengan pisau yang dibawanya. “Aku lebih banyak standby di motor Pak,” bebernya.

Yang diboncengnya adalah I, sebagai eksekutor yang membegal korban. Pengakuan Abu, dia juga ikut membegal karena diajak A. “Saya yang membonceng A, Pak. Kalau Su, bonceng I,” katanya. Pengakuan yang sama keluar dari mulut I. Pelajar kelas XI itu berdalih hanya ikut-ikutan.

“Saya juga diajak A,” akunya. Seingat dia, empat pembegalan yang mereka lakukan masing-masing di Sekip, Iba, kawasan Golf, dan terakhir di Jl Rasyid Nawawi. “Saya masih ingin sekolah, jangan ditahan Pak,” rengek warga Kelurahan 14 Ilir itu, yang membuat geram pihak polisi.(*)