BIN: Tenang Saja, Kerusuhan Tanjung Balai Tidak Akan Meluas

Nasional23 Views

kabarin.co, JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menyebut pembakaran dan perusakan wihara dan kelenteng di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jumat kemarin, tidak akan membesar dan meluas ke daerah lain. Ia berkata, peristiwa semalam hanyalah aksi sesaat.

“Keyakinan saya, ini tidak akan merembet ke daerah lain. Kejadian di Tanjungbalai itu bersifat spontanitas,” ucapnya di Parapat, Sabtu (30/7), seperti dilansir Antara.

Sutiyoso menuturkan, pembakaran rumah ibadah tersebut bukanlah persoalan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Menurutnya, aksi massa itu hanya tanggapan spontan atas protes seorang warga atas suara azan yang terlalu keras.

Merujuk kasus SARA di Tolikara, Papua, pada lebaran tahun 2015, Sutiyoso berkata, kepolisian dapat menangani kasus Tanjungbalai dengan tepat dan cepat.

Lebih dari itu, Sutiyoso mendorong masyarakat untuk tidak memperkeruh suasana. Ia berkata, kebersamaan dan penghargaan antaretnis dan pemeluk agama harus tetap dijaga.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengatakan aparat keamanan saat ini masih terus mengusahakan situasi yang kondusif di Tanjungbalai.

“Pihak keamanan sudah dan terus berupaya mengendalikan keamanan semaksimal mungkin di Tanjungbalai dan daerah lainnya,” kata dia.

Siang tadi, Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Raden Budi Winarso mengunjungi wihara dan kelenteng yang dibakar massa. Di sana, Raden berkata, kepolisian masih terus menyelidiki permasalahan utama yang memicu kerusuhan.

“Semua masih dalam penyelidikan. Saya belum mendapat data konkrit mengenai pemicu atau oknum yang memprovokasi pembakaran dan perusakan,” ujarnya.

Tujuh orang yang ditangkap dan dimintai keterangan kepolisian adalah FR (15), HK (18), AA (18), MAR (16), MRM (17), AJ (21) dan MIL (10). Mereka ditangkap beserta barang bukti berupa velg mobil, tabung gas elpiji, dan tape. (cnn)

Baca juga:

Tiga Langkah Kapolri untuk Selesaikan Konflik Tanjungbalai

Operasi Intelijen dalam Kerusuhan Rasial Tanjung Balai, Benarkah?