kabarin.co – Jakarta, Partai Demokrat menduga adanya orang dalam Istana Kepresidenan yang sengaja membuat eskalasi konflik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Salah satu indikasinya dengan memunculkan polemik mobil operasional Kepresidenan masih dipinjam SBY.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan, pemberitaan di media yang mengarah negatif ke SBY terus bergulis. Masifnya pemberitaan itu usai lingkaran Istana menjelaskan mobil operasional Kepresidenan masih dipinjam SBY.
“Jangan ada upaya upaya di internal Istana yang mengganggu hubungan baik Jokowi-SBY demi kepentingan sendiri atau kelompoknya,” ujar Hinca dalam akun Twitter @hincapandjaitan, Rabu (22/3/2017).
Hanca juga mengkritik komunikasi yang sampaikan Kepala Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala ke publik terkait mobil operasional Kepresidenan yang dipinjam SBY.
Menurut Hanca, secara hukum positif telah mencatat bahwa negara wajib memberikan kendaraan kepada mantan presiden. Oleh karena itu ia menilai pernytaan Darmansjah Djumala mengandung logical fallacy atau kesesatan berpikir.
“Djumala (kepala sekretariat presiden) yang memberikan statement bahwa SBY meminjam mobil negara itu keliru dan membuat pilu,” ucapnya. (epr/sin)
Baca Juga:
Jokowi di Antara Mobil Mogok dan Manusia Mogok
Mobil Kepresidenan RI-1 Mogok di Kalbar, Inilah Penjelasan Istana
Istana Ngotot Ingin Ganti Mobil Jokowi
Heboh Mobil Kepresidenan RI Mogok, Ini Spesifikasi Mercy S600 Guard