Dinas Kesehatan DKI Jakarta Melakukan Antisipasi Cegah Virus Zika

Kesehatan26 Views

kabarin.co – Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus zkia bila jumlah pasien terjangkit virus zika di Singapura terus meningkat.

“Kami sudah memberitahukan  kantor kesehatan yang ada di Pelabuhan Tanjung Priuk dan Bandara Soekarno-Hatta. Mereka diingatkan kalau ada yang panas, maka harus dipantau selama 14 hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto di Balai Kota, Kamis, 1 September 2016.

Seperti diberitakan sebelumnya, virus zika tengah mewabah negara tetangga Singapura. Jumlah pasien yang terjangkit virus zika di Negeri Singa itu terus bertambah dari 41 menjadi 82 pada Selasa 30 Agustus lalu.

Menurut Koesmedi, hal terpenting untuk mencegah penularan virus Zika, bukan sekadar  melarang masyarakat pergi ke luar negeri dan memberangus nyamuknya. “Hal terpenting yang bisa dilakukan adalah memusnahkan sarang nyamuk. Sebab, nyamuk menjadi perantara virus,” ujar dia.

Koesmedi mengingatkan agar warga Jakarta mau memberantas sarang nyamuk. Virus zika tersebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya menggigit manusia mulai pukul 09.00 hingga 15.00. Pada waktu tersebut biasanya, orang-orang sedang berada di sekolah dan tempat kerja.

Virus zika berdampak ringan bagi orang yang terkena gigitannya. Namun akibatnya bisa fatal bagi janin. Perempuan hamil yang terinfeksi akan terancam melahirkan bayi dengan kepala kecil, atau mengalami mikrosefali, serta kelainan otak lainnya.

Koesmedi menegaskan  fogging atau pengasapan bukan lagi merupakan cara yang jitu untuk  membunuh nyamuk aedes aegypti. Kina nyamuk telah resisten dengan zat yang terkandung dalam fogging. Selain itu, nyamuk juga sudah resisten dengan zat abate yang ditaburkan ke dalam genangan air.

“Kalau ada yang menggenang, lebih baik keringkan, buang airnya atau dikubur. Bisa juga dengan pelihara ikan. Jangan gantung baju di rumah,” kata Koesmedi.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek sebelumnya telah mengeluarkan travel advisory agar masyarakat tidak mengunjungi Singapura. “Kami minta advis dari Kemenlu. Akhirnya, Indonesia akan mengeluarkan travel advisory bila ingin ke Singapura,” ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 31 Agustus 2016.

Nila berujar, travel advisory dikeluarkan Indonesia menyusul bertambahnya jumlah pasien di Singapura yang terjangkit virus zika dari 41 orang pada Senin lalu menjadi 82 orang saat ini. “Ini bentuk pencegahan kami, karena jumlah pasiennya meningkat,” tutur Nila.

Nila mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan kembali bila ingin ke Singapura. Ia tidak melarang masyarakat datang ke Singapura. “Tapi, kalau bisa ditunda, sebaiknya ditunda saja,” katanya.

Lebih spesifik, Nila mengimbau ibu hamil memikirkan kembali kepergiannya dalam waktu dekat ke Singapura. Dikhawatirkan, janin yang dikandung akan terkena microcephaly bila sang ibu terinfeksi virus zika.

Sudah tiga negara, yakni Australia, Taiwan, dan Korea Selatan, mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk pergi ke Singapura pada Senin dan Selasa, 29-30 Agustus 2016. Mereka menyarankan warganya yang hamil atau tengah dalam program kehamilan tidak melakukan perjalanan ke negara di Asia Tenggara itu.(tem)

Baca Juga:

Kemenkes Telusuri WNI Yang Terserang Virus Zika Di Singapore

Bertambahnya Korban Virus Zika, Kemenkes Larang Ibu Hamil Ke Singapura

Hati – Hati Virus Zika Sudah Menjangkiti Warga Indonesia !