Begitu pula dengan mata uang negara maju. Dolar Kanada melemah 0,06 persen, dolar Australia minus 0,04 persen, rubel Rusia minus 0,04 persen, poundsterling Inggris minus 0,03 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menyebut testimoni The Fed memang berpeluang membuat dolar AS kian perkasa.
“Ketika ada sentimen yang berhasil menggerakkan dolar AS, maka kecenderungannya bisa langsung menguat,,” katanya. (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Dibuka Melemah Tipis ke Rp14.390/USD